PT Asuransi Jasindo Syariah (Jasindo Syariah) menyatakan tetap fokus menggarap produk asuransi kendaraan pasca resmi melakukan spin off dari induk usaha PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero). Adapun, tahun ini perusahaan asuransi syariah ini menargetkan dapat membukukan kenaikan premi sebesar 50 persen dibanding kontribusi bruto saat masih menjadi unit usaha syariah (UUS) yang sebesar Rp 125 miliar tahun lalu.
Direktur Utama Jasindo Syariah, Firman Sofyan memaparkan, pihaknya menargetkan dapat merampung peralihan portofolio dari UUS (Jasindo Takaful) ke Jasindo Syariah paling cepat hingga tiga bulan mendatang.
"Sejalan dengan spin off yang dilakukan, Jasindo selaku induk usaha telah memberikan modal disetor sebesar Rp 75 miliar. Adapun, kini total aset yang dimiliki asuransi syariah ini juga mencapai Rp 75 miliar," ujar Firman disela acara soft launching Jasindo Syariah di Jakarta, Senin (2/5).
Meski demikian, lanjutnya, seiring dengan pemindahaan portofolio dana tabarru dari Jasindo Takaful ke Jasindo Syariah tentu akan ikut menaikkan total aset perseroan ke depan. Tahun lalu, papar dia, total dana tabarru UUS Jasindo mencapai Rp 157,49 miliar.
"Seiring dengan ekspansi dan pemindahan portofolio aset, kami menyakini RBC (risk based capital) dapat dijaga di level 45 persen pada akhir 2016," paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasional Jasindo Syariah, Dedy Syofiar mengungkapkan, dalam rencana bisnis perseroan mencanangkan portofolio bisnis akan didominasi sekitar 65 persen oleh produk asuransi kendaraan (motor dan mobil). Kemudian, selain itu bisnis Jasindo Syariah juga akan didukung produk asuransi aneka, kebakaran, properti, maupun marine hull.
Dedy mengakui, Jasindo Syariah berencana menambah variasi produk. Ketiga produk yang tengah dalam tahap pengembangan itu, fokus terhadap produk kecelakaan hanya berbeda segmen.
"Misalnya itu, Asuransi Madani untuk meng-cover kecelakaan. Lalu, perseroan juga akan meluncurkan produk asuransi kecelakaan bagi anak sekolah, dan asuransi perjalanan religi. Begitu kami dapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tentu akan langsung kami luncurkan di tahun ini," tambahnya.