blog.1.image
Berita
18 Juli 2021 12:07

Jasindo Syariah Bukukan Pertumbuhan Kontribusi Rp18,8 Miliar Semester I/2021

Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Jasindo Syariah mencatatkan pertumbuhan kontribusi Rp18,8 miliar pada semester pertama tahun ini. Pertumbuhan top line itu dinilai sejalan dengan kinerja underwriting dan bottom line perseroan.

Direktur Operasional Jasindo Syariah Reza Ronaldo menjabarkan bahwa berdasarkan laporan keuangan periode Januari–Juni 2021, kinerja kontribusi itu mengalami pertumbuhan 27 persen (year-on-year/yoy). Capaian itu dinilai sebagai sinyal positif bagi bisnis perseroan di tengah kondisi ekonomi makro yang diliputi ketidakpastian.

Menurut Reza, porsi pertumbuhan kontribusi terbesar berasal dari lini bisnis properti yang naik Rp13,8 miliar atau 60,4 persen (yoy). Lini bisnis itu pun mendorong kinerja perseroan dari berbagai aspek, mulai dari kontribusi, underwriting, hingga laba.

Dia menilai bahwa kejelian membidik pasar dan melakukan perubahan strategis bisnis menjadi faktor penyebab tumbuhnya bisnis pada paruh pertama tahun ini. Selain itu, Jasindo Syariah pun menjalankan seleksi risiko yang optimal sehingga menunjang pertumbuhan kinerja.

“Setiap perusahaan memiliki keunggulan masing-masing dan memiliki kendala tersendiri sehingga penanganan dan fokusnya akan berbeda,” ujar Reza melalui keterangan resmi, Sabtu (17/7/2021).

Menurutnya, perseroan akan lebih agresif mendorong pertumbuhan lini bisnis yang sehat dan profitable pada kuartal III/2021. Langkah itu akan dilakukan melalui penetrasi pasar anak-anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN), lembaga keuangan syariah lainnya, hingga lembaga pendidikan syariah.

Selain itu, Reza pun menjelaskan bahwa Jasindo Syariah akan membuka kerja sama baru dengan insurtech, fintech, platform digital, dan marketplace. Dia yang merupakan Ketua Bidang Literasi dan Komunikasi Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) pun menyatakan perseroan akan menggaet broker asuransi sebagai saluran distribusi efektif untuk melakukan pola pemasaran business-to-consumer (B2C).

Sumber: Bisnis.com

Share this article:

Berdasarkan Kategori

Label